Jumat, 06 November 2015

Pengertian Wawancar, Jenis Jenis Wawancara dan

Pembahasan Mengenai Pengertian Wawancara dan Jenis Jenis Wawancara


Pengertian Wawancara adalah suatu proses yang mengharuskan penafsiran dan penyesuaian terus-menerus. Wawancara adalah salah satu cara untuk mencari fakta dengan mengingat dan merekonstruksi sebuah peristiwa, mengutip pendapat dan opini narasumber

Wawancara yang baik menurut Mike Francher yaitu wartawan memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengatakan apa yang sebenarnya dipikirkan, bukan memikirkan apa yang mau dikatakan.

Wawancara merupakan salah satu dari empat teknik dalam mengumpulkan informasi. Tiga lainnya yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung, pencarian melalui catatan publik dan partisipasi dalam peristiwa.

Pada awalnya teknik wawancara sangat jarang digunakan, namun pada abad ke 20 menjadi puncak pencapaian karya jurnalistik yang hebat dihasilkan melalui wawancara. Abad ke 20 dikatakan sebagai era wawancara jurnalistik dan teknik wawancara itu berlanjut sampai sekarang abad ke 21.

Wawancara merupakan kemampuan dan keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh setiap wartawan. Hampir tidak ada satu pun jenis pekerjaan wartawan yang dilakukan tanpa mewawancarai seseorang untuk dimintai jasa atau bantuannya melengkapi informasi untuk dipakai sebagai bahan tulisannya. Wawancara merupakan tulang punggung pekerjaan wartawan.

Jurnalistik modern mengenal tiga bentuk berita yang dihasilkan dari tiga macam wawancara, yaitu :
1. Wawancara berita adalah sebuah bentuk wawancara untuk memberitakan keterangan ahli mengenai suatu masalah yang sedang hangat.
2. Wawancara profil pribadi yaitu memberikan kesempatan kepada sosok yang diwawancarai untuk mengungkapkan kepribadiannya melalui kata-katanya sendiri.
3. Wawancara kelompok adalah pandangan atau sikap sejumlah responden yang kadang-kadang besar jumlahnya, diangkat menjadi berita.


| Jenis Jenis Wawancara |

Jenis jenis wawancara ada tiga, yaitu :
1. Wawancara Secara Tatap muka
Wawancara secara tatap muka adalah suatu bentuk wawancara yang dilakukan secara berhadap-hadapan yang sangat banyak memberikan kemungkinan penggalian informasi lebih dalam dan luas karena sebelumnya dilakukan perjanjian lebih dulu dengan narasumber, topik atau fokusnya sudah dirancang lebih dulu dan dalam hal kesempatannya juga lebih khusus, baik tempat maupun waktu yang disediakan.

2. Wawancara Melalui Telepon
Wawancara melalui telepon biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi dan mengejar deadline. Wawancara melalui telepon ini percakapannya juga singkat dan umumnya narasumber seringkali menolak untuk menjelaskan setiap pertanyaan secara panjang lebar, kecuali narasumber sudah akrab dan biasa menjadi narasumber si pewawancara. Dibandingkan dengan wawancara tatap muka, wawancara melalui telepon lebih terbatas, padahal dari mimik bicara kita bisa membaca bahasa tubuh seseorang mengenai kebenaran yang diucapkannya.

3. Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok merupakan percakapan yang dilakukan dengan lebih dari satu orang narasumber dalam satu kesempatan. Kesempatan seperti ini biasanya muncul ketika terjadi suatu peristiwa bencana alam atau kriminalitas. Tetapi, bisa juga terjadi untuk keperluan menulis sebuah feature keluarga yang berhasil.

Sekian pembahasan mengenai pengertian wawancara dan jenis jenis wawancara, semoga tulisan saya mengenai pengertian wawancara dan jenis jenis wawancara dapat bermanfaat.


Gambar
Pengertian Wawancara dan Jenis Jenis Wawancara
Contoh Wawancara 

Contoh Teks Wawancara Tentang Pendidikan - Yuk kita simak contoh teks wawancara bertemakan pendidikan berikut ini. 

Wawancara 1


Di bawah ini adalah contoh wawancara tentang pentingnya menuntut limu dengan narasumber yang merupakan seorang cendekiawan.

Pewawancara :
Selamat pagi Professor Widodo, apakah saya boleh meminta waktunya sebentar untuk mewawancarai Bapak ?

Narasumber :
Selamat pagi, Adik dari mana ya ?

Pewawancara :
Saya dari majalah pendidikan Pintu Ilmu, ingin mewawancarai Bapak mengenai pentingnya menuntut ilmu.

Narasumber :
Oh, kalau begitu mari langsung saja dimulai wawancaranya!

Pewawancara : 
Kalau boleh, bisakah bapak menceritakan profil singkat pendidikan Bapak ?

Narasumber :
Saya pernah bersekolah di SDN 1 Tanjung Gading, kemudian saya melanjutkan SMPN 1 dan SMA 1 Suka Maju. Setelah itu saya kuliah di Universitas Terang Benderang dan mengambil jurusan Ilmu Filsafat. Saya mendapatkan gelar professor saya di Universitas Indonesia.

Pewawancara :
Sudah berapa lama Bapak menyandang gelar professor ini ?

Narasumber :
Saya mendapatkan gelar professor saya dalam bidang filsafat ketika saya berumur 45 tahun, jadi kira – kira sudah 4 tahun.

Pewawancara :
Apasih yang memotivasi Bapak untuk terus belajar di hari tua Bapak ?

Narasumber : 
Bagi saya ilmu adalah nafas, jadi jika saya tidak belajar atau berhenti belajar saya akan mati. Hal ini dikarenakan ilmu sangatlah penting untuk dipelajari tidak peduli berapapun umur kita karena ilmu selalu berkembang dan jika kita berhenti belajar maka kita akan tertinggal.

Pewawancara :
Jadi meskipun sudah menjadi professor pun Bapak masih belajar.

Narasumber :
Tentu, hingga saat ini pun saya masih mempelajari ilmu – ilmu yang telah saya dapatkan dan ilmu – ilmu baru dengan cara belajar sendiri maupun mengajar mahasiswa. Mengajar juga bisa dijadikan sarana untuk mengajar karena mengajar bukan hanya mentransfer ilmu saja, melainkan beridiskusi dengan para mahasiswa mengenai berbagai macam hal.

Pewawancara :
Menurut Bapak mengapa sih menuntut ilmu itu penting ?

Narasumber :
Ilmu adalah suatu hal yang bisa menaikan derajat kita di mata Tuhan dan manusia. Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masayarakat sekitar kita. Tanpa ilmu, kita akan kembali ke jaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat kepada orang lain karena sebaik – baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Pewawancara :
Menurut Bapak sejak kapan kita mulai menutut ilmu dan sampai kapan ?

Narasumber :
Nabi Muhammad SAW bersabda tuntulah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Beliau memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu sepanjang hidup kita di mulai dari kecil hingga kita mati. Waktu yang paling pas untuk belajar adalah ketika kita berumur 4 hingga 6 tahun karena masa – masa itu disebut dengan golden age dimana otak akan bekerja dengan sangat optimal. 

Pewawancara :
Menurut Bapak bagaimana dengan dunia pendidikan kita saat ini ?

Narasumber :
Pendidikan kita saat ini masih tertinggal dengan Negara – Negara maju, seperti Amerika, Inggris, dan lain – lain. Hal ini dikarenakan pemrintahnya yang belum berkomitmen untuk memajukan pendidikan di negeri ini dan juga kurangnya dan tidak meratanya pendidikan di negeri ini.

Pewawancara :
Lantas apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan kita ?

Narasumber :
Pemerintah harus menyatukan tujuan mereka mau di bawa kemana dunia pendidikan ini, dengan cara memberikan kurikulum yang benar – benar baik yang tidak terus menerus mengalami pergantian. Dan juga pemerintah harus memperbaiki fasilitas dan meratakan pendidikan di negeri ini, jangan hanya berkonsentrasi di perkotaan saja, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.

Pewawancara :
Saya kira cukup sampai di sini Prof, Terimakasih atas waktunya.

Narasumber :
Terimakasih kembali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar